Peluang Usaha Ternak Burung: Menguasai Pasar Bisnis Burung

Salam, Sahabat Peluang!

Bisnis peternakan burung bisa menjadi peluang yang menjanjikan. Selain bisa menjadi hobi, ternak burung juga bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Menurut data dari Asosiasi Peternak Burung dan Kicau Indonesia (APBI), pada tahun 2020, industri burung di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 5%. Tak hanya itu, Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 sebagai penghasil burung terbanyak di dunia setelah Brasil dan AS.

Dalam artikel ini, kita akan membahas peluang usaha ternak burung, potensi pasar, dan panduan lengkap memulai bisnis peternakan burung yang sukses.

Kelebihan dan Kekurangan Peluang Usaha Ternak Burung: Detail Penjelasan

Kelebihan Peluang Usaha Ternak Burung

1. Permintaan Pasar yang Tinggi 📈

Pasar burung di Indonesia sangat besar dan potensial, terutama di kota-kota besar. Pasar burung cenderung stabil karena permintaan terus ada meskipun dalam skala kecil. Bahkan, pandemi pun tidak membuat harga burung anjlok seperti halnya beberapa komoditas lainnya.

2. Modal Awal yang Terjangkau 💰

Memulai bisnis ternak burung tidak memerlukan modal besar, terutama jika dilakukan dengan skala kecil. Harga burung pun bervariasi, dari harga yang sangat murah hingga harga yang sangat mahal. Jadi, sesuaikan saja dengan budget yang dimiliki.

3. Bisa Dilakukan di Ruang Terbatas 🏡

Selain itu, peternakan burung juga bisa dilakukan di rumah atau di tempat yang terbatas. Asal memiliki kandang yang aman dan cukup untuk memelihara burung, industri ini bisa berkembang dan menghasilkan keuntungan yang lumayan besar.

4. Memiliki Nilai Tambah Tinggi 🌟

Ternak burung terbilang memiliki nilai tambah yang tinggi. Tak hanya menjadi hobi atau sumber penghasilan, ternak burung bisa berdampak positif pada lingkungan sekitar, seperti penghijauan, pemberian oksigen, dan mengurangi polusi udara.

5. Pasar Eksportir yang Potensial 🌏

Indonesia memiliki pasar ekspor yang cukup besar, terutama di pasar Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang. Potensi lainnya adalah pasar Eropa dan Amerika Serikat yang selalu mencari burung-burung exotic.

6. Menjadi Ajang Promosi untuk Pariwisata 🏖️

Burung kicauan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta burung. Indonesia memiliki beberapa jenis burung dari segala penjuru yang merupakann aset pariwisata yang cukup menarik. Dengan demikian, bisnis peternakan burung bisa menjadi ajang promosi untuk pariwisata Indonesia.

7. Banyaknya Orang yang Tertarik pada Hobi Burung 🐦

Pasar kicau burung atau penangkapan burung liar memang terbilang illegal. Namun, tidak sedikit orang yang tertarik pada hobi burung. Hobi burung tidak terbatas pada segmen yang spesifik, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Kekurangan Peluang Usaha Ternak Burung

1. Semakin Sulit Mencari Lokasi yang Sesuai 🏭

Memiliki tempat yang ideal untuk memulai bisnis ternak burung menjadi tantangan tersendiri. Dalam beberapa kasus, kawasan perkotaan cenderung melarang penggunaan lahan kosong untuk peternakan burung. Ini menjadi kendala bagi para peternak yang baru memulai bisnis.

2. Membutuhkan Waktu yang Cukup Lama ⏰

Memang benar bahwa peternakan burung memerlukan modal yang terjangkau, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan keuntungan yang ideal. Butuh waktu untuk membina dan menjaga burung agar tetap sehat dan produktif. Kapasitas produksi burung juga perlu dipertimbangkan supaya tidak membuat rugi.

3. Memerlukan Pengetahuan Yang Mumpuni 📚

Bisnis ternak burung memerlukan pengetahuan yang cukup, baik dalam hal perawatan, pengendalian kualitas, pakan, hingga pasca panen. Memiliki pengetahuan yang mumpuni dan terus diperbarui akan sangat membantu dalam menjalankan bisnis ini.

4. Risiko Kehilangan Burung yang Tinggi 💔

Kehilangan burung bisa menjadi masalah serius dalam bisnis ternak burung. Setiap burung ternak sangat berharga, terutama bagaimana perawatan dan perencanaan matang yang terlibat dalam menumbuhkan burung-burung tersebut. Salah sedikit bisa menyebabkan kehilangan burung yang cukup fatal.

5. Butuh Perawatan yang Cukup Intensif 💪

Perawatan burung memang tidak terlalu sulit, tetapi membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Terlebih lagi, burung bisa memicu alergi tertentu pada manusia, sehingga perlu memperhatikan faktor ini saat berinteraksi langsung dengan burung-burung yang dipelihara.

6. Ketergantungan pada Musim ☀️❄️

Musim juga memengaruhi kapasitas produksi dan permintaan pasar untuk burung. Pada musim penghujan, burung cenderung kurang produktif dan sulit untuk dijual ke pasar. Begitu juga sebaliknya pada musim kemarau, burung menjadi lebih aktif dan produktif.

7. Perkembangan Teknologi yang Cukup Cepat 🚀

Perkembangan teknologi terkadang bisa menjadi ancaman bagi bisnis ternak burung. Ada teknologi baru yang bisa mengubah kondisi pasar burung, seperti teknologi pengganti burung nyata dalam hal hobi kicau burung atau teknologi pengganti suara burung yang cenderung lebih murah.

Potensi Pasar Peluang Usaha Ternak Burung

Pasar burung di Indonesia sangat beragam dari segi jenis burung dan tingkat kualitasnya. Dari jenis burung kicau, burung hias, hingga burung untuk kontes burung eksotik, semuanya bisa ditemukan di Indonesia. Menurut data dari APBI, pasar burung di Indonesia mencapai Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun per tahun.

Jenis Burung Harga Pasar Kapasitas Produksi
Kenari Rp 500 ribu – Rp 25 juta 20 – 50 ekor/ bulan
Parkit Rp 300 ribu – Rp 5 juta 50 – 100 ekor/ bulan
Burung Lovebird Rp 50 ribu – Rp 25 juta 100 – 200 ekor/ bulan
Burung Merpati Rp 10 ribu – Rp 350 ribu 200 – 400 ekor/bulan
Burung Walet Rp 10 juta – Rp 50 juta 10 – 20 kg/ bulan

Cara Memulai Bisnis Peternakan Burung

1. Menentukan jenis burung yang akan diternak

Jenis burung yang akan diternak harus sesuai dengan preferensi dan pasarnya. Ada beberapa jenis burung yang menjanjikan, seperti kenari, lovebird, parkit, merpati, walet, dan beberapa jenis burung lainnya.

2. Menyiapkan Kebutuhan Dasar

Kebutuhan dasar peternakan burung meliputi kandang atau sangkar, tempat pakan dan minum, serta perlengkapan lain seperti tirai, ventilasi udara, dan perangkat lainnya.

3. Menjaga Kesehatan Burung

Jaga kesehatan burung dengan mengecek setiap hari, memberi pakan berkualitas, dan memenuhi kebutuhan vitamin ternak agar burung tetap sehat dan produktif.

4. Memperluas Pasar

Promosikan bisnis peternakan burung melalui media sosial, bazar burung, dan kontes burung untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan. Pastikan juga memperhatikan kualitas produk dan harga yang kompetitif.

5. Memperbarui Pengetahuan Terkait Ternak Burung

Memperbarui pengetahuan seputar ternak burung dengan membaca buku, mengikuti pelatihan, dan berdiskusi dengan peternak burung lainnya untuk mengikuti tren bisnis dan meningkatkan kualitas produk.

6. Mengukur Keuntungan dan Kerugian

Menghitung biaya produksi dan keuntungan dari bisnis peternakan burung adalah langkah penting untuk membuat keputusan, apakah ingin melanjutkan bisnis atau tidak.

7. Memperluas Jaringan

Memperluas jaringan dengan berinteraksi dengan peternak burung lainnya, pemasok pakan, dan pembeli potensial merupakan cara yang efektif untuk memperluas bisnis dan meningkatkan penjualan.

FAQ Peluang Usaha Ternak Burung

1. Bisakah burung hias dan kicau burung digunakan untuk bisnis ternak?

Ya, burung hias dan kicau burung bisa digunakan untuk bisnis ternak. Burung jenis ini memiliki harga yang lumayan tinggi dan kualitas yang memenuhi standar pasar.

2. Apa yang perlu diperhatikan saat memulai bisnis ternak burung?

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memulai bisnis ternak burung meliputi jenis burung yang akan diternak, lokasi yang cocok, kandang atau sangkar yang memadai, tempat pakan dan minum, serta perawatan burung secara berkala.

3. Apa sumber penghasilan dari bisnis ternak burung?

Sumber penghasilan dari bisnis ternak burung bisa berasal dari penjualan burung, telur burung, kotoran burung, hingga jasa penyewaan burung.

4. Dapatkah bisnis peternakan burung dilakukan di rumah?

Ya, bisnis peternakan burung bisa dilakukan di rumah atau di tempat yang terbatas, selama memiliki kandang yang aman untuk memelihara burung.

5. Apa risiko bisnis peternakan burung?

Risiko bisnis peternakan burung meliputi kehilangan burung, penurunan produksi burung, dan meningkatnya biaya produksi. Tetapi, risiko ini bisa diminimalisir dengan melakukan perawatan burung secara berkala dan memperbarui pengetahuan seputar ternak burung.

6. Berapa biaya awal untuk memulai bisnis ternak burung?

Biaya awal untuk memulai bisnis ternak burung tergantung pada skala bisnis yang diinginkan. Jika bisnis dilakukan dengan skala kecil, biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

7. Bagaimana cara memasarkan burung yang diproduksi dari bisnis ternak burung?

Burung yang diproduksi dari bisnis ternak burung bisa dipasarkan melalui media sosial, bazar burung, atau kontes burung. Pastikan memiliki kualitas produk yang baik dan harga yang sesuai dengan pasar.

8. Bagaimana cara memilih jenis burung yang tepat untuk bisnis ternak?

Pilih jenis burung yang sesuai dengan preferensi dan pasarnya. Ada beberapa jenis burung yang menjanjikan, seperti kenari, lovebird, parkit, merpati, walet, dan beberapa jenis burung lainnya.

9. Bagaimana cara menghindari kehilangan burung yang fatal dalam bisnis ternak burung?

Perlu memastikan bahwa kandang yang digunakan aman dan terjamin, menjaga kesehatan burung secara berkala, memperhatikan kebutuhan vitamin dan gizi yang tepat, dan memperbarui pengetahuan seputar ternak burung.

10. Apa saja jenis burung yang banyak dicari oleh pasar ekspor?

Video:Peluang Usaha Ternak Burung: Menguasai Pasar Bisnis Burung

Tinggalkan komentar